Selasa, Juli 14, 2009

Pajak Dominasi Penerimaan PAD

KUPANG -Salah satu sumber penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) NTT yang
dianggap paling dominan adalah pajak daerah. Demikian Kepala Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Prov NTT, Frans Salem, SH, M.Si kepada koran ini, Jumat pekan lalu mengatakan, salah satu sumber penerimaan pendapatan asli daerah provinsi NTT adalah pajak daerah. Dan, “Ini merupakan penerimaan yang paling dominan,” kata Frans Salem.
Ia menyebutkan, komponen dari pajak daerah ini terdiri dari empat jenis pajak yaitu ada pajak kendaran bermotor (BPKB), biaya balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), pajak bahan bakar kendaraan bermotor (BBKB) dan pajak pengambilan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan.
Menurutnya, dari keempat pajak tersebut, ada tiga jenis pajak yang berkaitan dengan kendaraan bermotor mulai dari BPKB, BBNKB dan BBKB itu dikelolah oleh Dinas Pendapatan Daerah, atau sekarang disebut Dinas Pendapatan dan Aset Daerah. Sedangkan pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan dikelolah oleh Dinas Pertambangan Provinsi NTT.
Jika dibandingkan dengan realisasi semester pertama tahun 2009 dengan periode yang sama pada semester pertama 2008 terjadi peningkatan. Sedangkan untuk pajak kendaraan bermotor dari target tahun 2009 sudah 44,3 miliar. Realisasinya pada akhir Juni 2009 sebesar 23,3 miliar atau 52,71 persen.
Jika dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2008 untuk periode yang sama dari target 42,1 miliar realisasinya sebesar 18,01 miliar atau 42, 69 persen. Dari sisi rupiah maupun dari sisi prosentase memang terjadi peningkatan yang menggembirakan,” jelas Frans Salem.
Yang kedua, sebut dia, biaya balik nama kendaraan bermotor dari target sebesar 31,8 miliar, realisasinya sebesar 25,4 miliar atau 79,8 persen.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2008 dari target yang sama dengan target 2009 sebesar 31,8 miliar, ralisasinya sebesar 23,7 miliar atau 74,64 persen. “Ini juga terjadi peningkatan baik dari sisi rupiah maupun persentase,” ujarnya.
Yang ketiga, menurutnya, adalah pajak bahan bakar kendaraan bermotor. Dari target 2009 sebesar 60 miliar, realisasinya sebesar 28,1 miliar atau 46,9 persen.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2008 untuk periode yang sama dari target 47,5 miliar, realisasinya sebesar 25,4 miliar atau 53,48 persen. Penerimaan ini jika dilihat dari rupiah terjadi peningkatan yaitu dari 25,4 miliar pada periode 2008 menjadi 28,1 miliar pada periode 2009, sedangkan dari prosentasenya ini terjadi penurunan.
Targetnya memang naik cukup signifikan, tahun lalu hanya target 47,5 miliar, tahun ini targetnya menjadi 60 miliar jadi ada kenaikan,” katanya.
Kemudian yang keempat, pajak pengambilan air bawah tanah dan air permukaan. Tahun ini realisasinya 93,69 juta. Dari 93 juta lebih, 93,7 juta atau 20,38 persen dari target 460 juta. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, terjadi penurunan karena tahun lalu pada periode Juni dari target 400 juta, realisasinya mencapai target 143 juta atau 35,7 persen. “Target ini dikelola oleh Dinas Pertambangan, bisa dicek ke sana,” ujarnya.
Menurut Komisaris Utama Bank NTT ini, dari sisi pajak memang beberapa upaya dilakukan untuk percepatan peningkatan realisasinya dengan mendorong seluruh UPTD agar meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di Samsat untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Disamping itu juga melakukan operasi-operasi lapangan bersama dinas terkait, baik pihak kepolisian untuk menjaring objek-objek yang ada di kecamatan dan desa. Ke depan kita juga merancang untuk mulai masuk ke sistem Samsat online sebagaimana sudah berkali-kali saya jelaskan. Mudah-mudahan penerimaan pajak daerah ini terus meningkat dari waktu ke waktu,” tegasnya. (aktualita)